7 Kekurangan Sistem Pendidikan di Indonesia, Benar atau Tidak?

Pendidikan merupakan suatu aset penting dalam bangsa yang dimana amat sangat memberikan efek baik dan buruk bagi seseorang. Pendidikan yang baik akan memberikan efek yang baik bagi orang yang dididik. Sedangkan, pendidikan yang buruk atau yang dilakukan dengan cara yang buruk maka akan menghasilkan efek yang buruk pula kepada orang yang dididik tersebut. Maka dari itu, kita disini harus memiliki sistem pendidikan yang baik dan benar sehingga para pendidik dapat menghasilkan murid didik yang berprestasi. Kita semua pasti mengharapkan sistem pendidikan yang asik dan juga menyenangkan, karena apabila seorang siswa tidak senang dengan sistem pendidikan yang diikutinya, maka ilmu yang didapat pun tidak akan optimal.
" Cintai dulu gurumu, kalau ingin mencintai pelajaranmu. Cintai pelajaranmu kalau ingin mencintai kelasmu. Cintai kelasmu kalau ingin mencinta lingkunganmu. Cintai lingkungamu kalau ingin mencintai sekolahmu. "
Kata-kata diatas memberikan arti bahwa orang yang ingin mengikuti proses pendidikan dengan baik, maka ia harus mencintai terlebih dahulu segala hal yang berkaitan dengan proses pendidikannya. Baik itu adalah gurunya, kelasnya, lingkungannya, sekolahnya, dan sebagainya. Namun, yang menjadi permasalahan utama disini adalah sistem pendidikan kita. Baiklah, kata-kata diatas mengatakan bahwa cintai gurumu, itu adalah hal yang utama. Sedangkan, guru pasti mengikuti sistem pendidikan dari pemerintah. Kalau sistem pendidikannya kurang optimal, mau tidak mau guru pun harus mengikuti sistem pendidikan tersebut sesulit apapun itu, karena itu sudah menjadi sebuah ketetapan yang harus dilaksanakan. Lalu, bagaimana seorang siswa bisa mencintai gurunya kalau caranya mengajar atau sistem pendidikan / mengajarnya saja tidak disukai siswa ?
Kata-kata diatas memberikan arti bahwa orang yang ingin mengikuti proses pendidikan dengan baik, maka ia harus mencintai terlebih dahulu segala hal yang berkaitan dengan proses pendidikannya. Baik itu adalah gurunya, kelasnya, lingkungannya, sekolahnya, dan sebagainya. Namun, yang menjadi permasalahan utama disini adalah sistem pendidikan kita. Baiklah, kata-kata diatas mengatakan bahwa cintai gurumu, itu adalah hal yang utama. Sedangkan, guru pasti mengikuti sistem pendidikan dari pemerintah. Kalau sistem pendidikannya kurang optimal, mau tidak mau guru pun harus mengikuti sistem pendidikan tersebut sesulit apapun itu, karena itu sudah menjadi sebuah ketetapan yang harus dilaksanakan. Lalu, bagaimana seorang siswa bisa mencintai gurunya kalau caranya mengajar atau sistem pendidikan / mengajarnya saja tidak disukai siswa ?
Berikut adalah 7 kekurangan sistem pendidikan di Indonesia :
1. Kurikulum
Kurikulum menjadi acuan yang paling utama dalam proses pendidikan. Pengertian kurikulum adalah seperangkat mata pelajaran dan suatu program pendidikan yang diberikan oleh lembaga penyelenggara pendidikan yang berisikan segala rancangan pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan dari seperangkat mata pelajaran ini disesuaikan oleh keadaan dan kemampuan dari setiap jenjang pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Kurikulum menjadi masalah utama pendidikan di Indonesia saat ini. Karena menurut survey kurikulum kita saat ini kurang efektif bagi kelangsungan pembelajaran siswa di Indonesia. Alangkah lebih baiknya kalau lembaga penyelenggara pendidikan melakukan survey terlebih dahulu mengenai karakteristik generasi atau siswa yang ada di Indonesia. Apa yang mereka butuhkan dalam proses pembelajaran atau pendidikan mereka ? apa yang mereka inginkan agar mereka lebih nyaman dalam melaksanakan proses pembelajaran tersebut ? hal ini dapat memberikan efek yang baik bagi mereka semua dalam melaksanakan proses pembelejaran. Kalau siswa dipaksa mengikuti kurikulum yang ada maka tidak semua siswa siap mengikuti itu, karena kemampuan setiap orang itu berbeda. Hal diatas dapat menjadi solusi dalam membentuk kurikulum yang baik bagi pengajar dan juga bagi orang yang diajarkan.
2. Cara Mengajar
Cara mengajar bisa dikatakan sebagai faktor utama dalam proses pembelajaran. Kenapa cara mengajar sangat penting dan menjadi faktor utama, karena mengajar adalah hal yang menjadi pokok utama dalam sebuah pembelajaran. Tanpa adanya cara mengajar yang sesuai atau terencana maka proses belajar dan mengajar tidak akan berjalan dengan baik. Masalah yang paling utama saat ini adalah cara mengajar yang salah dan tidak sesuai dengan keinginan siswa. Semua orang pasti menginginkan kenyamanan dan keseimbangan. Namun apa yang terjadi pada saat ini ? karena sistem pendidikan yang kurang tepat mungkin, ini memberi efek yang kurang bagus bagi cara mengajar seorang pendidik.
Siswa dibebankan dengan banyaknya tugas dan guru hanya diperankan sebagai fasilitator. Logikanya begini, setiap orang pasti memiliki pemahaman dengan cara yang berbeda baik dengan cara visualisasi, audio, atau hal lainnya. Jadi tidak semua siswa itu suka membaca terlebih lagi kalau tugasnya tersebut adalah mencari, membuat, dan mempelajari makalah. Lalu apa guna seorang pendidik disini ? apakah hanya memperhatikan atau sebagai fasilitator saja ? sedangkan kita ketahui bahwa, Informasi di berbagai media itu tidak sepenuhnya benar. Lalu bagaimana cara mereka mengetahui kebanaran dan kesalahan dari materi tersebut ?
3. Bahan Ajaran
Permasalahan selanjutnya adalah bahan ajar. Sesuai survey saat ini apa yang diajarkan tidak sesuai dengan apa yang diujikan. Itulah yang menyebabkan jiwa kompeten siswa menurun. Karena mereka pasti merasa bahwa itu hal yang menjebak. Jadi, pada akhirnya apa ? mereka membuat contekan dan saling membantu satu sama lain. Jadi yang diujikan disini bukanlah kemampuan, tapi kecerdikan mereka dalam membuat contekan. Hal ini juga bagian dari pengaruh cara mengajar yang salah. Siswa terlalu terbebankan dengan tugas namun ilmu dan pemahaman tidak masuk kedalam diri mereka. Yang mereka pikirkan hanyalah tugas yang harus diselesaikan. Setelah itu tidak ada lagi hal yang harus mereka kerjakan selain menanti tugas selanjutnya.
4. Pelajaran
Sedangkan untuk masalah pelajaran. Pada kurikulum ini kita mengetahui bahwa pelajaran TIK dihilangkan. Itu bisa jadi masalah utama kita karena saat ini kemajuan teknologi semakin meluas dan hampir seluruh kegiatan keseharian kita pasti berkaitan dengan teknologi. Namun, pelajaran TIK sangat berarti bagi semua siswa untuk memperdalam pengetahuan mereka dalam bidang tersebut. Mereka harus lebih memahami TIK terutama bagian-bagian mengenai dunia maya. Baik itu cara memilah mana artikel yang bermanfaat dan tidak bermanfaat.
Terlebih lagi saat ini banyak siswa yang belum mengetahui cara menggunakan ms.word dengan benar, cara menggunakan ms. excel, yang mereka tahu lebih banyak kepada ms. power point. Karena itu mereka akan sulit untuk berimprovisasi kepada hal yang lebih hebat. Seharusnya berikan pelajaran sesuai dengan keadaan kita saat ini, dan keadaan siswa. Agar mereka bisa lebih berinovasi kepada jenjang pengetahuan yang lebih tinggi lagi.
5. Penilaian
Sistem penilaian kita saat ini adalah dengan menggunakan Abjad dan Angka. Jadi, tidak ada lagi nilai 0 - 100. Nilai yang kita kenal hanyalah ABC atau 0, Sekian. Mungkin hal itu kurang memberikan efek psikologi yang mendorong bagi mereka. Karena mereka hanya mengetahui abjad, bukan nilai mereka secara pasti di raport. Sehingga mereka hanya menginginkan minimal mendapat nilai B. Dimana jiwa kompeten para siswa ? apakah mereka hanya bisa pasrah dengan nilai abjad tersebut.
Berikut adalah rentang nilai :
Rentang Nilai
0.00 ˂ skor ˂ 1,00 = D
1,00 ˂ skor ≤ 1,33 = D+
1,33 ˂ skor ≤ 1,66 = C-
1,66 ˂ skor ≤ 2,00 = C
2,00 ˂ skor ≤ 2,33 = C+
2,33 ˂ skor ≤ 2,66 = B-
2,66 ˂ skor ≤ 3,00 = B
3,00 ˂ skor ≤ 3,33 = B+
3,33 ˂ skor ≤ 3,66 = A-
3,66 ˂ skor ≤ 4,00 = A
Berikut adalah rentang nilai :
Rentang Nilai
0.00 ˂ skor ˂ 1,00 = D
1,00 ˂ skor ≤ 1,33 = D+
1,33 ˂ skor ≤ 1,66 = C-
1,66 ˂ skor ≤ 2,00 = C
2,00 ˂ skor ≤ 2,33 = C+
2,33 ˂ skor ≤ 2,66 = B-
2,66 ˂ skor ≤ 3,00 = B
3,00 ˂ skor ≤ 3,33 = B+
3,33 ˂ skor ≤ 3,66 = A-
3,66 ˂ skor ≤ 4,00 = A
6. Tata Tertib
Tata tertib merupakan hal yang paling penting dalam suatu lingkup pembelajaran. Yang dimana dengan adanya tata tertib ini siswa akan lebih terdorong untuk menjadi pribadi yang baik dan bagaimana cara berperilaku sopan santun baik terhadap siswa lainnya maupun terhadap gurunya. Banyak saat ini siswa yang melanggar tata tertib sekolah, apa penyebab utamanya ? kembali kepada diri kita sendiri apakah kesalahan diri kita ataukah kesalahan dari pihak yang berwenang untuk memberikan sanksi bagi yang melanggar ? kita tidak tahu pasti. Yang pasti adalah bahwa harus ada keselarasan antara kenyamanan siswa di sekolah dengan tata tertib yang ada. Guru BP atau BK sangat berperan penting dalam hal ini untuk melakukan penertiban dan pengawasan terhadap siswa.
7. Sosialisasi
Selanjutnya yang terakhir adalah sosialisasi. Sosialiasasi ini bisa kita artikan sebagai sebuah pendekatan antara siswa dengan guru-guru atau staff yang ada disekolah. Kenapa demikian, karena dengan adanya interaksi yang baik atau hubungan yang baik antara pihak sekolah dengan siswa, maka keadaan disekolah akan terasa nyaman. Guru mendapatkan kenyamanan dalam mengajar siswa dan siswa mendapatkan kenyamanan dari cara mengajar guru. Akan ada feedback yang baik dikeadaan tersebut, akan tercipta rasa solidaritas yang tinggi antara siswa dengan guru. Itulah hal yang penting yang harus diperhatikan. Dengan begitu siswa dan guru akan semakin bersemangat dan saling mengerti dalam proses KBM.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi penulis sendiri. Apabila ada kesalahan kata atau hal yang tidak berkenan di hati pembaca silahkan kirimkan kritik dan saran di halaman yang telah kami sediakan. Salam cerdas !!
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi penulis sendiri. Apabila ada kesalahan kata atau hal yang tidak berkenan di hati pembaca silahkan kirimkan kritik dan saran di halaman yang telah kami sediakan. Salam cerdas !!
Post a Comment